Rukun iman yang ketiga adalah beriman kepada Allah, yaitu kita harus meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah menurunkan kitab-kitabNya kepada Rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia.
B. Kitab-Kitab Allah
1. Taurat
Allah menurunkan Kitab Taurat kepada Nabi Musa. a.s. Taurat asli, yang berisikan akidah dan syariat, sudah tidak ada, sedangkan yang beredar dikalangan Yahudi saat ini bukanlah Taurat asli, sebab mereka telah melakukan perubahan-perubahan isi nya (ajarannya).
Para ulama pun sepakat, bahwa taurat yang murni (asli) sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar sekarang lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda. Isi dari Taurat yang sekarang beredar jauh sekali dari inti ajaran tauhid yang murni, malahan banyak merendahkan perbuatan sejumlah Nabi. Bahkan merendahkan Allah SWT.
Perhatikan firman Allah tentang kitab Taurat,
Artinya: “SesungguhNya Kami telah menurunkan kitab Taurat didalamnya (ada)petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-Nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya… ” (QS. Al-Maidah: 44).
Adapun tentang diubahnya Taurat yang asli oleh orang-orang Yahudi, Allah SWT, berfirman:
Artinya: “Apakah kamu (Muhammad) masih mengharapkan mereka percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui.” (¬QS. Al-Baqarah, 75).
Ketika Nabi Musa, a.s. masih hidup, mereka (bangsa Yahudi) beriman kepada Allah. Bahkan, mereka mengetahui dan percaya bahwa Allah akan mengutus Nabi terakhir, yakni Muhammad SAW. Mereka mengetahui hal itu tanda-tandanya dari kitab Taurat. Namun, sepeninggalan Nabi Musa, a.s. mereka banyak mengubah isi Taurat sehingga merekapun banyak yang kembali kafir.
2. Zabur
Kitab Zabur diturunkan Allah kepada Nabi Daud. As. Berbeda dengan Taurat, isi kitab Zabur bukanlah tentang syariat atau hukum-hukum agama, sebab Nabi Daud. as hanya diperintahkan mengikuti syariat Nabi Musa. as sehingga isi Kitab Zabur ini hanya tentang nasihat dan peringatan.
Kitab Zabur berisi Mazmur (tentang pujian-pujian kepada Allah SWT.) yang melukiskan tentang segala nikmat Ilahi yang terlimpahkan kepada kita. Kitab ini sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau syariat, karena Nabi Daud, as. diperintahkan oleh Allah mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa, as.
Perhatikan firman Allah. SWT. berikut ini:
Artinya: “… dan kami berikan Zabur kepada Daud.”
3. Injil
Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa. As. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata. Yaitu perintah-perintah Allah. SWT agar manusia mengesakanNya dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun. Juga menjelaskan, bahwa diakhir zaman akan lahir Nabi terakhir, Muhammad SAW.
Kitab Injil sekarang hanyalah hasil pikiran alias karangan manusia, bukan wahyu Allah. Misalnya kita kenal Injil Matius, Injil Lukas, dan Injil Johanes. Bahkan antar Injil tersebut banyak terdapat perbedaan, antara Injil yang satu dengan lainnya saling bertentangan. Menurut para ahli, isi dari kitab-kitab Injil adalah biografi Nabi Isa. As. Dan keyakinan yang ada didalam ajarannya merupakan pikiran Paulus, bukan pendapat dan pikiran orang-orang harawi (pengikut-pengikut Nabi Isa, as.). ada juda yang dinamakan Injil Barnabas, yang oleh para ulama’ dianggap sesuai dengan ajaran Tauhid. Namun, Injil jenis ini tidak dipergunakan oleh orang-orang Kristen (Nasrani). Dengan demikian, yang wajib dipercayai oleh umat Islam hanyalah Injil yang diturunkan Allah. SWT. Kepada Nabi Isa, as.
Perhatikan firman-firman Allah yang berhubungan dengan Kitab Injil:
Artinya: “…. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil, sedangkan didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya(yang menerangi)…”
4. Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, Nabi terakhir, memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan Kitab-kitab suci lainnya. Diantara keistimewaannya adalah:
a) Al-Qur’an sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
b) Al-Qur’an mencakup semua aspek kehidupan manusia.
c) Al-Qur’an tidak dapat ditandingi kehebatannya, baik dari segi isi maupun susunan redaksinya.
d) Al-Qur’an terpelihara kemurniannya sepanjang masa.
e) Al-Qur’an merupakan petunjuk dan rahmat bagi manusia.
f) Al-Qur’an paling banyak dibaca orang.
g) Membaca Al-Qur’an dipandang sebagai ibadah.
Al-Qur’an merupakan mukjizat yang agung, ilmiah, dan rasional. Ajarannya jelas dan membawa cahaya terang bagi orang-orang yang beriman. Al-Qur’an bukanlah kumpulan kata mutiara atau kumpulan puisi dari seorang penyair yang piawai. Seandainya seluruh pakar bahasa berkumpul, baik dari golongan manusia maupun jin untuk membuat satu ayat saja dari Al-Qur’an yang dapat menandingi keindahan susunan (gaya bahasa)nya, mereka pasti tidak akan mampu membuatnya.
Tak ada seorangpun yang dapat mengubahnya, karena Al-Qur’an mendapatkan pemeliharaan dari Sang Pencipta, Allah yang maha sempurna, Yang Maha Esa dalam Zat, Sifat dan peruatan-Nya.
Begitulah Allah SWT. memberikan wahyu kepada hamba dan rasul-Nya yang suci bernama Muhammad, SAW. dengan wujud paling sempurna, penuh perhatian dan penuh pemeliharaan.
Artinya: “Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), kedalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab oaring yang dahulu.”
C. Al-Qur’an diantara Kitab yang lain
Al Quran diantara kitab lain adalah sebagai mukjizat terbesar yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Isinya mencakup seluruh aspek agama Islam, mengatur hubungan sesama manusia, sesama makhluk ciptaan-Nya dan juga antara makhluk dengan Sang Pencipta. Memiliki banyak keajaiban yang terkadang sulit dicerna oleh akal manusia, sebagai hamba yang lemah. Tidak ada keraguan di dalamnya. Jika ada sebagian orang yang meragukannya, maka Allah SWT yang akan menunjukkan kebenaran kitabnya melalui jalan yang tidak disangka-sangka.
Banyak sekali keistimewaan Al Quran dibanding kitab lain di seluruh dunia. Kebenaran isi dan pelaksanaannya menunjukkan kemukjizatan Al Quran bagi manusia. Diturunkan secara berangsur-angsur. Melalui kemampuan hafalan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya, kemudian dibukukan menjadi satu kitab. Kebenarannya menunjukkan kesempurnaan isinya.
Merupakan sebuah mukjizat tertinggi yang istimewa dan sulit tergantikan. Kitab mulia ini bahkan tidak akan sanggup ditandingi oleh teknologi apapun di masa yang akan datang. Tentunya tidak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak membacanya. Diantara keistimewaan Al Quran dibanding kitab lain yang diturunkan sebelumnya ialah:
1) Al Quran memuat ringkasan dari ajaran-ajaran ketuhanan yang pernah dimuat kitab-kitab suci sebelumnya seperti Taurat, Zabur, Injil dan lain-lain. Juga ajaran-ajaran dari Tuhan yang berupa wasiat. Al Quran juga mengokohkan perihal kebenaran yang pernah terkandung dalam kitab-kitab suci terdahulu yang berhubungan dengan peribadatan kepada Allah Yang Maha Esa, beriman kepada para rasul, membenarkan adanya balasan pada hari akhir, keharusan menegakkan hak dan keadilan, berakhlak luhur serta berbudi mulia dan lain-lain. Allah SWT berfirman, “Kami menurunkan kitab Al Quran kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya, untuk membenarkan dan menjaga kitab yang terdahulu sebelumnya. Maka dari itu, putuskanlah hukum di antara sesama mereka menurut apa yang diturunkan oleh Allah. Jangan engkau ikuti nafsu mereka yang membelokkan engkau dari kebenaran yang sudah datang padamu. Untuk masing-masing dari kamu semua Kami tetapkan aturan dan jalan.”
Jelas bahwa Allah swt. sudah menurunkan keistimewaan Al Quran kepada Nabi Muhammad saw. dengan disertai kebenaran mengenai apa saja yang terkandung di dalamnya, juga membenarkan isi kitab-kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT sebelum Al Quran sendiri yakni kitab-kitab Allah yang diberikan kepada para nabi sebelum Rasulullah saw. Bahkan sebagai pemeriksa, peneliti, penyelidik dari semuanya. Oleh sebab itu Al Quran dengan terus terang dan tanpa ragu-ragu menetapkan mana yang benar, tetapi juga menjelaskan mana yang merupakan pengubahan, pergantian, penyimpangan dan pertukaran dari yang murni dan asli.
Selanjutnya dalam ayat di atas disebutkan pula bahwa Allah SWT memerintahkan kepada nabi supaya dalam memutuskan segala persoalan yang timbul di antara seluruh umat manusia ini dengan menggunakan hukum dari Al Quran, baik orang-orang yang beragama Islam atau pun golongan ahlul kitab (kaum Nasrani dan Yahudi) dan jangan sampai mengikuti hawa nafsu mereka sendiri saja.
Dijelaskan pula bahwa keistimewaan Al Quran dibanding kitab lain, diberikan syariat dan jalan dalam hukum-hukum amaliah yang sesuai dengan persiapan serta kemampuan mereka. Adapun yang berhubungan dengan persoalan akidah, ibadah, adab, sopan santun serta halal dan haram, juga yang ada hubungannya dengan sesuatu yang tidak akan berbeda karena perubahan masa dan tempat, maka semuanya dijadikan seragam dan hanya satu macam, sebagaimana yang tertera dalam agama-agama lain yang bersumber dari wahyu Allah swt.
Allah SWT berfirman, “Allah telah menetapkan agama untukmu semua yang telah diwasiatkan oleh-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, (yang semua serupa saja) yakni hendaklah kamu semua menegakkan agama yang benar dan janganlah kamu sekalian berpecah-belah.”
Kemudian dihapus beberapa hukum yang berhubungan dengan amaliah yang dahulu dan diganti dengan syariat Islam yang merupakan syariat terakhir yang kekal serta sesuai untuk diterapkan dalam segala waktu dan tempat. Oleh sebab itu, maka akidah pun menjadi satu macam, sedangkan syariat berbeda disesuaikan dengan kondisi zaman tiap umat.
2) Keistimewaan Al Quran berupa kalam Allah terakhir untuk memberikan petunjuk dan bimbingan yang benar kepada umat manusia, inilah yang dikehendaki oleh Allah SWT supaya tetap sepanjang masa, kekal untuk selama-lamanya. Maka dari itu jagalah keistimewaan Al Quran agar tidak dikotori oleh tangan-tangan yang hendak mengotori kesuciannya, hendak mengubah kemurniannya, hendak mengganti isi yang sebenarnya atau pun hendak menyusupkan sesuatu dari luar atau mengurangi kelengkapannya.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Al Quran adalah kitab yang mulia. Tidak akan dihinggapi oleh kebatilan (kepalsuan), baik dari hadapan atau pun dari belakangnya. Itulah wahyu yang turun dari Tuhan yang Maha Bijaksana lagi Terpuji.”
Allah SWT berfirman pula, “Sesungguhnya Kami (Allah) menurunkan peringatan (Al Quran) dan sesungguhnya Kami pasti melindunginya (dari kepalsuan).”
Adapun tujuan menjaga dan melindungi Al Quran dari kebatilan, kepalsuan dan pengubahan tidak lain hanya agar supaya hujah Allah akan tetap tegak di hadapan seluruh manusia, sehingga Allah SWT dapat mewarisi bumi ini dan siapa yang ada di atas permukaannya.
3) Keistimewaan Al Quran yang dikehendaki oleh Allah SWT akan keabadiannya, tidak mungkin pada suatu hari nanti akan terjadi bahwa suatu ilmu pengetahuan akan mencapai titik hakikat yang bertentangan dengan hakikat yang tercantum di dalam ayat Al Quran. Sebabnya tidak lain karena Al Quran adalah firman Allah SWT, sedang keadaan yang terjadi di dalam alam semesta ini semuanya merupakan karya Allah SWT.
Dapat dipastikan bahwa keistimewaan Al Quran tidak mungkin bertentangan antara yang satu dengan yang lain. Bahkan yang dapat terjadi ialah bahwa yang satu akan membenarkan yang lain. Dari sudut inilah, maka kita menyaksikan sendiri betapa banyaknya kebenaran yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern ternyata sesuai dan cocok dengan apa yang terkandung dalam Al Quran. Jadi apa yang ditemukan adalah memperkokoh dan merealisir kebenaran dari apa yang sudah difirmankan oleh Allah swt.
“Akan Kami perlihatkan kepada mereka kelak bukti-bukti kekuasaan Kami disegenap penjuru dunia ini dan bahkan pada diri mereka sendiri, sampai jelas kepada mereka bahwa Al Quran adalah benar. Belum cukupkah bahwa Tuhanmu Maha Menyaksikan segala sesuatu?”
4) Senantiasa disampaikan kepada semua akal pikiran dan pendengaran, sehingga menjadi suatu kenyataan dan perbuatan. Kehendak semacam ini tidak mungkin berhasil, kecuali jika kalimat-kalimat itu sendiri benar-benar mudah diingat, dihafal serta dipahami. Oleh karena itu keistimewaan Al Quran sengaja diturunkan oleh Allah SWT dengan suatu gaya bahasa yang istimewa, mudah, tidak sukar bagi siapa pun untuk memahaminya dan tidak sukar pula mengamalkannya, asal disertai dengan keikhlasan hati dan kemauan yang kuat.
Allah SWT berfirman, “Sungguh Kami mudahkan pada Al Quran untuk diingat dan dipahami. Tetapi adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Di antara bukti kemudahan bahasa yang digunakan oleh Al Quran ialah banyak sekali orang-orang yang hafal di luar kepala, baik dari kaum lelaki, wanita, anak-anak, orang-orang tua, orang kaya atau miskin dan lain-lain sebagainya. Mereka mengulang-ulangi bacaannya di rumah atau masjid. Tidak henti-hentinya suara orang-orang yang mencintai Al Quran berkumandang di seluruh penjuru bumi.
Keistimewaan Al Quran dibanding kitab lain, jelas tidak ada bandingannya dalam hal pengaruhnya terhadap hati atau kehebatan pimpinan dan cara memberikan petunjuknya, juga tidak dapat dicarikan persamaan dalam hal kandungan serta kemuliaan tujuannya. Tidak ada satu ilmu pun yang terlewatkan di Al Quran, bahkan mampu memaparkan sesuatu yang akan terjadi di masa depan.
D. Pengaruh Iman kepada Kitab Allah dalam Kehidupan
Ada beberapa hal yang diharapkan setelah memahami kitab-kitab Allah yaitu sebagai berikut:
1. Sadar terhadap perhatian Allah kepada hamba-Nya dan menyadari kesempurnaan rahmat-Nya karena Allah telah menurunkan kitab suci kepada mereka sebagai petunjuk dan Allah ciptakan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
2. Sadar terhadap hikmah Allah dalam syariat-Nya yang telah diturunkan sesuai dengan keadaan kaum tersebut dan cocok dengan penduduknya.
3. Mensyukuri nikmat Allah yang menurunkan kitab-kitab tersebut, karena kitab-kitab ini selain dijadikan petunjuk juga sebagai cahaya. Oleh karena itu, kita wajib bersyukur atas nikmat ini.
4. Mempertebal keimanan kepada Allah SWT. karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang nampak maupun yang gaib.
5. Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad SAW. karena dengan meyakini kitab-kitab Allah SWT. maka akan percaya terhadap kebenaran al-Qur’an dan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
6. Menambah ilmu pengetahuan, karena didalam Kitab-kitab Allah, disamping berisi perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.
7. Menanamkan sikap toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada Kitab-kitab Allah maka umat islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan ayang dijelaskan dalam al-Qur’an dan al-Hadits.
E. Upaya meningkatkatkan iman kepada Kitab Allah
Ada dua cara untuk meningkatkan iman kepada Allah yaitu:
1. Beriman kepada kitab-kitab sebelum al-Qur’an
- Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan para Rasul
- Meyakini kebenaran isinya
2. Beriman kepada al-Qur’an
- Meyakini bahwa al-Qur’an itu adalah wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad SAW.
- Meyakini bahwa isi al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikitpun.
- Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan al-Qur’an
- Mengamalkan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
REFERENSI
Tauhid Ilmu Kalam.
Faizin, Didin. “Iman Kepada Kitab”. 05 November 2015. didinfaizin.wordpress.com
…… “pengertian kepada kitab-kitab Allah” 05 November 2015. Kitapunya.net
Nisa, Khaerun. “Iman Kepada Kitab Allah”. 05 November 2015. Khaerunnisajuraerah.blogspot.com
Syueb, Sudono. Agama Islam, t.t: Delta Media, 2011.